
Warga juga tidak dapat bekerja lagi karena pabrik-pabrik tempat mereka bekerja juga telah ikut terendam lumpur.Janji-jani yang diberikan oleh penguasa belum sepenuhnya terbayarkan. Berbagai cara dilakukan masyarakat sekitar hanya untuk menyambung nyawa setiap harinya , menjadi buruh cuci,tukang parkir,serta penyebrang jalan pun dilakukan sebagai alterntif. Tidak luput juga kawasan lumpur lapindo juga di ubah menjadi obyek wisata oleh warga setempat untuk tambahan nafkah .
Saat ini sekitar 100-200 wisatawan / hari yang mengunjungi kawasan lumpur lapindo. Harga tiket masuknya relatif berkisar Rp 2000-5000 , karena sebenarnya tidak ada patokan harga masuk. Jika terasa mahal bisa di negosiasikan,karena harga tiket masuk ditentukan dari penampilan luar pengunjung. Meski bukan pemandangan yang indah , namun pengunjung datang silih berganti, tidak hanya dari wilayah sekitar Jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, dan daerah sekitarnya, tapi juga dari daerah lain di Indonesia. Kebanyakan dari mereka datang untuk menyaksikan Kawasan Lumpur Lapindo karena penasaran atau mereka sedang berlibur di tempat wisata lain yang juga melewati Jalan Raya Porong. Yang datang pun bisa rombongan, bahkan di kala hari libur jalanan bisa di buat macet karena banyak yang ingin melihat dengan dekat lokasi lumpur Lapindo sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar